Hidung bengkok, bibir tipis segaris dan sepasang mata bersudut licik, berikut wajah bergelambir lemak dan taburan vlek coklat yang muram. Ah, pantaskah lelaki itu disebut tampan? Bibirku bergerak...
Selengkapnya

saat puisipuisi untukmu telah habis katakata telah menjelma udara dan yang tersisa hanya malam kini tak dapat kutulis ulang semua kalimat yang terhilang karena semua tak berjejak dan ziarah...
Selengkapnya

Lelaki itu tiba tepat pukul empat lebih tiga belas menit. Ia terlambat dua menit dari sebelumnya. Lalu seperti biasa, duduk dengan kaki berjuntai di undakan depan beranda, termangu, menatap jauh..,...
Selengkapnya

Bercerita tentang empat gadis kosan lantai 2, empat karakter cewek yang rumit dan suka banget bikin kehebohan mendadak. Awal kenal sih masi suka jaim, mau ngomong duluan aja susah paling juga kalau...
Selengkapnya

Aku diperkosa. Kehormatanku tinggal perca.             Fakta itu seperti menyerahkan segenggam halilintar ke tangan keluargaku. Ibu, Bapak dan...
Selengkapnya

Adzan shubuh baru selesai mengalun merambati kisi-kisi udara pagi. Terminal Leuwi Panjang tampak mulai ramai dengan bermacam rutinitas. Puluhan bis berbaris dengan ragam trayek menanti para...
Selengkapnya

Saya maya mahasiswa tahun akhir disuatu kampus negri yang cukup terkemuka di kota Padang, saat ini sudah semester 8. Maya memiliki seorang sahabat laki – laki yang super pecicilanya aduh minta...
Selengkapnya

“Tujuh ribu, Rah.”             “Berapaaa?!!” Irah membelalakkan matanya hingga seakan-akan sepasang bola mata itu akan...
Selengkapnya

tinggal kata-kata yang melarutkanmu dalam samudera rasa hingga semua hilang warna tinggal bening cahaya kau meniada     Bulan serupa celurit menggantung kesepian di langit. Sinarnya yang...
Selengkapnya

Siang, di gerbang sebuah pasar. Udara terik tengah memanggang ubun-ubun kepala setiap orang. Panasnya yang menggarang di musim kemarau panjang, menciptakan keluh-kesah, umpatan dan juga rutuk...
Selengkapnya