Pesona Pantai Pasia Tiku

SENJA menepati janjinya untuk menyajikan panorama yang indah di Pantai Pasia Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara. Semburat senja mengguyurkan warna oranye. Inilah salah satu keping keindahan alam milik Kabupaten,Agam Sumtera Barat.

”Pantai Pasia Tiku salah satu pantai berpasir putih, yang luas membentang berbeda dengan beberapa pantai lainnya,” tutur Suardi. Petualang dan fotografer di Kota Lubuk Basung memberi sedikit gambaran pantai itu sebelum kami mengunjunginya.

Pukul 17.00. Pantai Pasia Tiku menggenapi penjelasan Suardi. Matahari sore memang terhalang awan di ufuk barat. Namun, kilauan cahayanya tetap menerobos dan menyiram penggalan pantai yang memanjang diahiasi pasir putih itu. Indah dan menawan.

Pantai Pasia Tiku membentang sekitar satu kilometer dengan gulungan-gulungan ombak kecil, pas untuk tempat bermain air. Beberapa jenis tanaman Cemara tumbuh di bagian barat pantai. Juntaian dahan Cemara menjadikan pantai itu kian eksotis.

Kedua Pulau yang menghiasi Pantai Pasir Tiku juga lebat ditumbuhi berbagai jenis pohon. Ditambah dengan hamparan bibir pantai yang diteduhi pohon-pohon besar, lengkaplah kesejukan di Pantai Pasia Tiku. Kedua Pulau berhutan itu jugalah yang menjaga Pantai Pasia Tiku dari Ganasnya Hempasan Ombak Samudera yang membawa lumpur, sehingga pasirnya lebih bersih dibandingkan dengan beberapa pantai lain di Kabupaten agam.

Pantai itu terletak di Nagari Tiku Utara Kecamatan Tanjung Mutiara, hanya berjarak sekitar lima belas  menit berkendaraan dari kantor pemerintahan Kabupaten Agam yang dimekarkan dari Kota BukitTinggi tahun 1990.

Kawasan itu sudah ramai  sebelum kepindahan ibu kota Kabupaten agam ke lubuk basung. Saat itu, tak hanya orang-orang Lokal yang berkunjung ke sana, tetapi orang-orang Luar  juga mengujunginya.

Bahkan Pantai Pasia Tiku sudah mashyur ke berbagai pelosok Sumbar. Kawasan pantai di Pasia Tiku juga sudah sangat lama menjadi tempat Istirahat Nelayan melepas lelah sembari menikmati sunset  karena pantainya menghadap ke barat, menghadap ke arah matahari tenggelam.

Tiku merupakan daerah Pesisir Pantai yang ada dikabupaten. Wilayah itu sudah menjadi pusat berlabuhnya kapal kapal orang eropah dalam mencari rempah-rempah pada waktu tempo dulu.

Pantai Pasia tiku dijangkau dari Kota lubuk basung menggunakan kendaran bermotor waktu perjalanan sekitar 15 menit. Keindahan alam Kabupaten Agam seperti di Pantai Pasia Tiku  sesungguhnya sudah mulai terkenal Sejak Zaman kedatangan orang – orang eropah  mencari rempah rempah ke Sumatera Barat.

Di sepanjang Pantai, pengunjung disuguhi deretan Pohon Cemara laut di kiri dan kanan pantai. Ini adalah salah satu kawasan Cemara yang luas di Kabupaten Agam.

Rindangnya Pohon cemara, dan sejuknya angin pantai membuat para pengunjung Pantai Pasia Tiku Betah berlama-lama menikmati deburan ombak dan suasana matahari terbenam menjemput senja di Pantai Pasia Tiku yang selalu mengundang hati untuk kembali berkunjung ke Kawasan itu.

Di bawah pohon cemara yang sudah cukup tinggi itu, para pedagang kaki lima membuka lapak daganganya. wisatawan yang datang pagi, bisa ikut andil membeli ikan di pantai Tiku yang jernih. Ikan yang dibeli, bisa langsung di bawa ke warung yang ada untuk dibakar.Pihak pengelola warung sudah menyediakan bumbu masak untuk ikan yang dipanggang.

Nasi putih hangat yang terbungkus daun pisang, sudah tersedia. Wisatawan bisa menyantap ikan panggang yang baru saja dilelang di tepi pantai. Ikan segar hasil pencarian nelayan rasanya jauh lebih sedap dan terasa lebih manis dibanding setelah ikan masuk ke pasar.

"Kita senang bisa ikut beli ikan langsung sama nelayan. Rasa ikannya lebih terasa segar, dan enak sekali begitu dipanggang untuk sarapan pagi," tutur Elis Masyitoh (38) warga Pekanbaru yang berkunjung ke pantai Tiku.

Di Pantai Tiku wisatawan juga bisa berenang di sana. Ombak yang menghempas menjadi mainan untuk anak-anak yang memanjakan dirinya berkejaran di pantai.

 

 

Lelang ikan pagi hari di Pantai Tiku Selalu ramai dikunjungi pembeli

Dengan menyewa kapal nelayan, wisatawan bisa menyeberang ke Pulau Tengah dan Pulau Ujung dalam perjalanan 20 menit dari Pantai Tiku.

Pulau Ujung lebih menarik lagi dari Pantai Tiku, dengan air yang jernih sehingga ikan terlihat berenang di sela batu karang. Pulau ini tanpa penghuni, namun ada rumah kaum adat sebagai tanda kalau pulau ini adalah tanah ulayat.

Di Pulau Ujung ini ditumbuhi ratusan pohon kelapa yang menjulang tinggi. Di sana juga ada mercusuar. Pulau ini luasnya sekitar 8 hektar. Jika berkeliling dengan jalan kaki, tak sampai 40 menit sudah sampai ke titik awal kita melangkah.

 


salah satu pemendangan di pulau Ujung Pantai Pasia Tiku yang masih Asri

 

Di pantai ini, terlihat belum tersentuh dengan apik sebagai objek wisata. Semak belukar terlihat di sana. Tidak ada fasilitas apapun di pulau itu apalagi wahana water sport.

Menurut, Roni (40) wakil datuk (panungkek) setempat, para tokoh adat belum mau Pantai Tiku dan pulau-pulaunya dibuka menjadi objek wisata komersil. Mereka khawatir pariwisata akan memberikan dampak berupa budaya baru yang negatif dan mereka yakin kehidupan nelayan akan terkena bala atau kesialan.

"Inilah kendala kami, sering tarik ulur soal keterbukaan objek wisata. Itu sebabnya, investor masih enggan untuk mengembangkan fasilitas penunjang objek wisata pantai di sini," kata Roni.

Padahal, Roni mengklaim, terumbu karang di lepas Pantai Tiku tidak kalah dengan Bunaken, di Sulawesi Utara. Persoalannya memang, promosi wisata ini tidak bisa dikembangkan karena terjadi pro dan kontra akan kedatangan wisatawan asing.

"Kami menjamin, terumbu karang di kedua pulau itu masih jauh lebih indah untuk wisata diving dibanding Bunaken," klaim Roni.

Padahal, bila saja Pantai Tiku dan kedua pulau itu dikembangkan, bukan tidak mungkin wisatawan akan ramai datang ke sana. Yang dibutuhkan di sini adalah pembangunan pariwisata berkelanjutan yang menjunjung tinggi kearifan lokal.

"Andai saja ada persamaan persepsi, mungkin kampung kami ini satu di antara objek wisata andalan di Sumbar," kata Roni.

 

Suasana aktifitas Nelayan di Pantai Tiku

 

”Pantai Pasia Tiku salah satu kawasan wisata unggulan di Kabupaten Agam  selain Embun Tanai dan puncak Lawang. Ketiga kawasan wisata tersebut memiliki segmen sendiri-sendiri dan bersifat saling melengkapi,” kata

Sektor pariwisata di Kabupaten Agam akan terus berkembang karena dukungan dari Pemerintah Daerah, dengan merenopasi kembali objek-objek wisata yang ada. Di Kabupaten Agam  ada beberapa tempat wisata yang didukung dengan adanya hotel berbintang dan penginapan dengan biaya murah. Pengunjung tinggal memilih saat berwisata ke Daerah Kabupaten Agam.

Matahari mulai tenggelam di cakrawala barat, menyembunyikan sejenak keindahan Pantai Pasia Tiku. Janji akan kembali digenapi saat sinarnya muncul lagi esok hari.(oleh Ahmad yunus)

 

Share This Post: