Pembuatan Kompos Jerami Sangat Menguntungkan Petani

Pupuk Kompos Dapat Menyelamatkan Struktur Tanah Akibat Pupuk Kimia

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertaniah Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pengan Kabupaten Agam Ir. Heliyos Rynondeva mengatakan,  permasalahan pupuk yang selama ini kerap menjadi dilema bagi sebagian besar petani setempat, sebenarnya bisa diatasi dengan pembuatan kompos dari bahan baku jerami yang bahan bakunya banyak tersedia di lapangan.

Menurutnya, pada umumnya setelah panen petani langsung membakar jerami walaupun sebenarnya mereka tahu manfaat dari kompos jerami tersebut, alasan petani enggan membuat kompos jerami adalah merasa banyak waktu yang tersita serta susah dalam pelaksanaannya padahal sebenarnya mudah untuk dilakukan.
.
Dalam kegiatan sekolah lapangan SL-SRI yang dilaksanakan selasa kemaren pada 6 Desember 2011, UPT BP4K2P Kecamatan Lubuk Basung di Kelompok Tani Ulu Banda Murni telah mempraktekan pembuatan kompos jerami dengan menggunakan campuran gula, ragi, garam dan pupuk kandang dengan istilah guri-guri.

Heliyos menambahkan, car pembuatan kompos tersebut yakni, untuk larutan guri-guri 10 liter dibutuhkan satu kg gula, dua garam, 10 buah ragi dan pupuk kandang 1 kg.

"Untuk gula, garam dan raginya dilarutkan terlebih dahulu kemudian baru dicampurkan bersama air dan pupuk kandang," tambahnya.

Setelah itu, larutan yang telah tercampur baru disiramkan ke jerami yang dikumpulkan ke sudut sawah secara merata. Dan kalau jeraminya terlalu kering bisa disiram dengan air biasa terlebih dahulu dan dilakukan penyiraman secara merata, jerami ditutup dengan terpal ataupun bisa juga dengan daun-daunan yang ada di sekitar lapangan dan dibiarkan selama dua minggu.

Sehingga, jeraminya lapuk dan apabila diraba terasa remah dan dingin, pembuatan kompos jerami telah berhasil dan bisa dipergunakan untuk pemupukan awal pertanaman padi.

Kegiatan yang didampingi oleh Yully Helmi, SP selaku penyuluh pertanian Nagari Kampung Pinang ini dilakukan pada lahan Kelompok Tani Ulu Banda Murni seluas 35 Ha yang diketuai oleh Irma Susanto.

Selanjutnya ditambahkan oleh Lukman, SP. Kepala UPT BP4K2P Kecamatan Lubuk Basung, dari praktek yang telah dilaksanakan ini para petani dapat melihat betapa mudahnya membuat kompos jerami dan dapat mengaplikasikannya untuk pertanaman padi mereka sendiri dan itu sangat menguntungkan para petani kita di Agam.

Untuk itu, pihaknya berharap para petani untuk tidak membakar jerami setelah panen dan mau membuat kompos jerami yang sangat membantu mengurangai  pengeluaran petani untuk pembelian pupuk pabrik serta dapat menyelamatkan struktur tanah yang rusak akibat pemakaian pupuk kimia atau pupuk buatan. (Humas)